Daily Archives: Maret 16th, 2013

KD IPS – Konsep Dasar Sejarah power Point

saya akan posting materi Konsep Dasar IPS
Tentang Konsep Dasar Sejarah power point
ini dia penampakanya :

sej

Yang mau download file ppt nya silahkan klik link di bawah ini :

http://www.slideserve.com/Aprileo1923/konsep-dasar-sejarah-power-point

Terimakasih 😀

Makalah Konsep Dasar Sejarah

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itu disebut sumber sejarah. Dalam bahasa Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa lampau umat manusia. Dalam bahasa Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah raja-raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja pada masa lampau.

Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi, sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang artinya sesuatu yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa lampau atau kejadian yang terjadi pada masa lampau

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah

Istilah sejarah berasal dari bahasa arab yakni syajarotun yang memliki arti pohon kayu.pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian,perkembangan atau pertumbuhan tentang suatu hal dalam suatu kesinambungan. Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk, baik yang hidup dan yang tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Hugiono dan P.K Poerwananta (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut” Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan difahami.” Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan “Sejarah sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan pada sisi lain Ephrain Fischoff (Fairchild, H.P dkk:1982: 141) mengemukakan “ Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya.”

Bardasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut. Secara singkat srjarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Oleh karena itu sejarah tidak hanya sebagai pengetahuan, melaikan memenuhi syarat jga sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini sejarah termasuk bidang ilmu social.

Sejarah sebagai ilmu social, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinnya, dan yang dapat diina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Kosep-konsep dasar itu:

  1. Waktu
  2. Dokumen
  3. Alur peristiwa
  4. Kronologi
  5. Peta
  6. Tahap-tahap peradaban
  7. Ruang
  8. Evolusi
  9. Revolusi

Pada umumnya,para ahli sepakat untuk mebagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas 3 hal,yakni sejarah sebgai peristiwa,sejarah sebagai ilmu,sejarah sebagai cerita(ismaun,1993::277)

1. Sejarah sebagai peristiwa

Adalah suatu yang terjadi pada masyarakat manusia dimasa lampau. pengertian masyarakat manusia dan masa lampau adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Sebab kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia bukanlah merupakan suatu peristiwa sejarah. Para ahli sejarah menggolongkan lagi sejarah atas beberapa tema, pembagian sejarah yang demikian itulah disebut pembagian sejarah scar sistematis seperti : sejarah social,sejarah politik, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah agama, sejarah pendidikan, sjarah kesehatan, sjarah intelektual, dsb. Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sejarah sebagia kenyataan dan sejarah serba objektif (ismaun,1993:279). Artinya peristiwa-peristiwa tersebut benara-benar terjadai dan didukung oleh evidensi-evidensi yang menguatkan, seperti berupa saksimata yang dijadikan sumber sejarah, peninggalan-peninggalan, dan catatan-catatan.

2. Sejarah sebagai ilmu

Dalam pengertiannya kita mengenal definisi sejarah yang bermacam-macam, baik yang menyangkut persoalan kedudukan sejarah bagian ilmu social.sejarah bagian dri ilmu humaniora,maupun yang berkembang disekitar makna dan hakikat yang terkandung dalam sejarah. Bury ( teggar ,1996:56) secara tegas menyatakan history of science no less and no moer.sejarah adalah ilmu yang tidak kurang dan tidak lebi. Pernataan ini mungkin tidak bermaksud untuk memberikan penjelasan batasan tentang suatu konsep, melainkan hanya memberikan tingkat pengkatagorian sesuatu ilmu atua bukan. Kedudukan sejarah dalam ilmu pengetahuan digolongkan kedalam beberapa kelompok.

  • Ilmu social,menjelaskan perilaku social.karena focus kajiannya menyangkut proses-proses( pengaruh timbal balik anatar kehidupan aspek social yang berkaitan satu sama lainya) berserta perubahan-perubahan social.
  • Seni atau art, sejarah digolongkan dalam sartra sejarah memelihara dan merekam warisan budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan.
  • Sejarah sebagai cerita, pada hakikatnya sejarah merupakan hasil rekonstruksi sejarawan terhadap sejarah sebagai peristiwa berdasarakan fakata-fakta sejarah yang dimilikinya. Sejarah dapat disipulkan sebagai hasil rekonstruksi intelektual dan imajinatif sejarawan tentang apa yang telah dipikirkan, dirasakan,Atau telah diperbuat oleh manusia, baik sebagaia indivudu maupun kelompok berdasarakan atas rekaman-rekaman lisan, tertulis, atau peninggalan sebagai pertanda kehadiranya disuatu tempat tertentu.

3. Metode dan ilmu bantu sejarah

Sejarah secara sederhana, ismaun (1993:125-131) mengemukakan bahwa dalam metode sejarah meliputi (1) heuristic ( pengumpulan sumber-sumber ); (2) Kritik atau analisis sumber ( exsternal dan internal ); (3) Interpretasi; (4) Historiografi ( penulisan sejarah).Disini jelas bahwa untuk melakukan penelitian dan penulisan sejarah dituntut ketrampilan-ketrampilan kusus tertentu.

Namun, seorang sejarawan ideal, baik itu sejarawan professional maupun sebagai sejarawan pendidik perlu memiliki latar belakang beberapa kemampuan yang dipersyaratkan.  Syamsyudin ( 1996:68-69) merinci ada 7 kriteria yang dipersyaratkan sebagai sejarawan, sebagai berikut.

  1. Kemampuan praktis dalam mengaktualisasi dan mengekspresikan pengetahuannya secara menarik, baik scara lisan maupun tertulis.
  2. Kecakapan membaca atau berbicara dalam satu atau dua bahasa asing
  3. Menguasai satu atau lebih disiplin, terutama ilmu-ilmu social, seperti antropologi, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, atau ilmu-ilmu kemanusiaan, bahkan kalau mungkin relevan juga yang berhubungan dengan ilmu-ilmu alam.
  4. Kelembapan dalam penggunaan pemahaman psikologi, kemampuan imajinasi dan empati
  5. Kemampuan yang membedakan antara profesi sejarah dan sekedar hobi antikuarin atau pengumpulan benda-benda antic
  6. Pendidikan yang luas selama hidup sejak dari lahir
  7. Dedikasi pada profesi dan integritas pribadi, baik sebagai sejarawan peneliti maupun sebagai sejarawan pendidik.
  8. Sedangkan ilmu bantu dalam penelitian, sejarah terdiri atas hal hal berikut :
    • Paleontology
    • Arkeologi
    • Paleoantropologi
    • Paleografi
    • Epigravi
    • Ikonogravi
    • Numismatic
    • Ilmu keramik
    • Genealogi
    • Filologi
    • Bahasa
    • Statistic
    • Etnogravi

B. Tujuan Dan Keguanaan Sejarah

Mengenai fungsi dan kegunaan sejarah, sejak zaman klasik para penulis sudah banyak memberikan penegasan bahwa sejarah selalu memiliki use value bagi kehidupan manusia. Noto Susanto (1979 : 4-10) mengidentifikasi 4 jenis kegunaan sejarah yakni fungsi edukatif, fungsi inspiratif, fungsi instruktif, dan fungsi rekreasi.

  • Fungsi Edukatif artinya bahwa sejarah membawa dan mengajarkan kebijaksanaan ataupun kearif arifan.
  • Fungsi Inspiratif artinya dengan mempelajari sejarah dapat memberikan inspirasi atau ilham.
  • Fungsi Instruktif artinya bahwa dengan belajar sejarah dapat berperan dalam prosese pembelajaran pada salah satu kejujuran atau ketrampilan tertentu.
  • Fungsi Rekreasi artinya dengan belajar sejarah dapat memberikan rasa kesenangan maupun keindahan.

Sejarah berfungsi sangat penting dalam pembinaan identitas kolektif bangsa dan dapat dijadikan wahana pertama untuk mensosialisasikan kegenerasi muda. Dengan kesadaran sejarah, manusia berusaha menghargai kerumitan upaya pengungkapan terhadap kejadian kejadian yang melingkupi, menghargai keunikan masing masing keadaan, bahwa dalam kecenderungan yang dikaji. Jika manusia menyadari kemungkinan untuk andil membentuk masa depannya, berarti ia menerima tanggung jawab tersebut sebagai bagian dari penegasan kebebasannya. Dengan demikian, sejarah tidak lagi diterima sebagai pemuas rasa ingin tahu manusia belaka, atau sumber kekaguman narsistiknya, melainkan menjadi sesuatu yang amat penting bagi orientasi partisipasi yang bermakna untuk kehidupan manusia.

  1. Sejararah Perkembangan Sejarah

Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu tertua. Walaupun kemunculan ilmu sejarah baru terasa di abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan social lainnya. Di mana perkembangan ilmu sejarah diwarnai oleh konflik persaingan diantara para tokoh lainnya. Namun, jika ditelusuri lebih jauh lagi, embrio lahirnya ilmu sejarah dapat ditarik dalam sejarah historiografi Eropa yang akan dilihat sebagai gejala terikat oleh waktu. Tulisan-tulisan sejarah di Eropa, pertama kali muncul dalam bentuk puisi yaitu Homerus dengan karyanya Iliad dan Odyssey.

Historiografi Romawi pada mulanya masih menggunakan bahasa Yunani, baru kemudian memakai bahasa Latin, tetapi tulisan sejarah Yunani tetap menjadi model. Kemudian pada zaman Kristen awal, seperti tulisan Agustine (354-430) yang berjudul The City of God adalah filsafat Kristen yang bertumpu pada agama dan supernaturalisme yang tidak dapat dipisahkan. Berbeda dengan tulisan-tulisan pada zaman Renaissance yang melihat semangat pagan dan kebudayaan klasik Yunani-Romawi sebagai model, di mana teologi tidak lagi menjadi focus kajian.

Dalam sejarah, penolakan terhadap karya generasi sebelumnya itu dibarengi oleh munculnya pendekatan-pendekatan baru terhadap masa silam, khususnya yang diringkas dalam empat slogan dan empat bahasa, yaitu subaltern history, microstoria, alltagsgeschichte, dan history de Immaginaire (Burke, 2000: 442). Dengan munculnya pendekatan-pendekatan tersebut, dan sebagai reaksi atas beberapa di antaranya, para peminat ilmu sejarah dapat menyaksikan dua kebangkitan kembali unsur lama dalam ilmu sejarah, yakni kebangkitan kembali politik dan kebangkitan kembali narasi. Kebangkitan politik  relative lebih lancar daripada kebangkitan narasi yang sering menyulut kontroversi setelah dahulu terdesak aliran baru yang dimotori mazhab Annales.

  1. Hubungan ilmu sejarah dengan ilmu social lainya:
  2. Hubungan ilmu sejarah dan sosiologi

Perubahan sosiologi yang cepat jelas menarik bukan saja sejarawan, tetapi juga sosiologiwan. Para sosiologiwan yang menganalisis berbagai persyaratan pembangunan pertanian dan industry di negara-negara yang disebut negara berkembang memperoleh kesan yang mereka kaji. Adalah tentang perubahan waktu dengan kata lain sejarah, seperti sosiologiwan amerika serikat Wallrestain yang begitu tergoda untuk memperluas penyelidikannya hingga jauh ke masa silam, khususnya tentang ekonomi dunia, kapitalis.

Hubungan Sejarah dengan Antropologi

Hubungan dapat dilihat karena disiplin ini mempunyai persamaan bhwa manusia sebagai subyek dan obyek kajiannya, yang mencakup berbagai dimensi kehidupan disamping memiliki perbedaan, keduanya memiliki persamaan bila sejarah membatasi diri pada penggambaraan suatu peristiwa sebagai proses dimasa lampau dalam bentuk cerita secara einmalig (sekali terjadi), ini tidak termasuk kajian antropologi namun jika penggambaran sejarah menanmpilkan suatu masyarakat dimasa lampau dengan aspek kehidupan termasuk ekonomi politik religious dan kesenian, maka tersebut mencakup unsur unsur kebudayaan masyarakat.

Hubungan Antropologi budaya dengan sejarah

Hal ini dapat dipahami , mengingat ada dua hal penting maka kebudayaan semakin meluas karena luasnya perhatian para sejarawan, sosiologiwan, mengkritisi sastra, dan sebagainya. Saat sekarang perhatian semakin di curahkan kepada kebudayaan popular, mengingat semakin luasnya kebudayaan semakin meningkat pula kecerendungan untuk menganggap kebudayaan seagai suatu yang aktif.

Hubungan Sejarah dengan Psikologi

Dalam cerita sejarah pelaku selalu mendapat sorotan yang tajam, baik sebagai individu maupun kelompok, sebagai pelaku sejarah individu tidak lepas dari factor internal yang bersifat psikologis, seperti motivasi, dan sebagian yang bersifat selalu berinteraksi dengan factor factor eksternal yang bersifat sosiologis seperti lingkungan keluarga.

Hubungan Sejarah dengan Geografi

Hubungan ini dilihat dari aksioma bahwa peristiwa sejarah memiliki lingkup temporal dan sepasial (waktu dan ruang) , dimana keduanya merupakan factor yang membatasi fenomena sejarah tertentu sebagai unit atau ketentuan. Apakah itu peran? , riwayat hidup , kerajaan , dan lain sebagainya (Karto Dirdjo,1992:130) dengan demikian jelaslah bahwa peranan sepasial dalam geografi distrukturi berdasarkan fungsi fungsi yang dijalankan menurut tujuan atau kepentingan manusia selaku pemakai.

Hubungan Sejarah dengan Ilmu Ekonomi

Sejarah ekonomi dalam berbagi aspek semakin menonjol terutama setelah proses modernisasi dimana hamper setiap bangsa lebih memfokuskan pembangunan ekonomi. Oleh karenanya proses industrialisasi beserta transformasi social yang mengikutinya menuntut pengkajian pertumbuhan ekonomi dari system produksi agraris kesistem produksi industrial.

Hubungan Sejarah dengan Ilmu Politik

Politik adalah sejarah masa kini , dan sejarah adalah politik masa lampau, hal ini menunjukan bahwa sejarah sering identic dengan politik sejauh keduanya menunjukan proses yang mencakup keterlibatan pada actor dalam interaksinya serta peranannya dalam usaha memperoleh apa yang mereka inginkan.Menuju Rapprochement Sejarah dengan Ilmu Sosial lainnya

Suatu perkembangan yang sangat menarik dalam ilmu sejarah adalah berbagai ilmu arah perkembangan studi sejarah telah timbul pada abad ke-20 yang lalu sehingga menciptakan kecenderungan-kecenderungan baru dalam bidang metodologi sejarah.

Pergerakan waktu menimbulkan pola siklis dalam kerangka yang tidak dikenal sebagai kejadian historis unik. Namun, pikiran naturalistic Yunani klasik masih memiliki kelanjutan pada zaman Rasionalisme abad XVII. Sejarah yang terlahir pada zaman klasik ini pun masih bersifat ilmu lunak dan sangat retorik, di mana pengaruh lingkungan sosiobudaya, mitos, dewa-dewa, serta legenda yang tidak didokumentasikan terus-menerus meresap dalam tulisan-tulisan sejarah klasik tersebut.

Secara rinci Kartodirdjo (1992: 120) mengemukakan sebab-sebab rapprochement atau proses saling mendekatnya antara ilmu sejarah dan ilmu-ilmu social disebabkan oleh beberapa factor, antara lian:

  1. Sejarah deskriptif-naratif sudah tidak memuaskan lagi untuk menjelaskan berbagai masalah yang serba kompleks.
  2. Pendekatan multidimensional
  3. Ilmu-ilmu social telah mengalami perkembangan pesat
  4. Studi sejarah tidak terbatas pada pengkajian hal-hal informative

Dengan adanya rapprochement antara ilmu-ilmu social dan sejarah, diharapkan akan terhindar dari kemacetan-kemacetan dan kekeringan kajian dalam studi sejarah. Namun, yang jelas dalam mendefinisikan unsur-unsur system tersebut yang saling mempengaruhi tidak ada satu factor atau dimensi yang deterministic.

  1. Konsep-konsep Sejarah
    Berapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti, perubahan peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, konoalisme, revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme.
  2. Generalisasi-generalisasi Sejarah
    Banks (1977: 99-100) berpendapat bahwa dalam pembuatan generalisasi sejarah dapat dibedakan atas tiga tingkatan berikut. High order generalization, Intermediate, Law order generalization.
  3. Generalisasi-generalisasi sejarah yang digunakan disini, seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, kemerdekaan, imperialism, revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminism, liberalism, konservatisme.Teori-teori SejarahTeori merupakan unsur yang sangat esensial dalam kajian tentang suatu fenomena, baik pada masa lalu maupun sekarang. Namun, untuk ilmu sejarah, kedudukan teori menimbulkan perdebatan sengit, terutama antara aliran empirisme dan idealism, khususnya mengenai penerapan hokum umum dan teori generalisasi.
  4. Teori Gerak Siklus Sejarah Ibnu Khaldun
    Inti pokok-pokok pikiran dalam teori Khaldun tersebut dikemukakan dalam Al-Muqaddimah sebagai berikut.
  5. Kebudayaan adalah masyarakat manusia yang memilii landasan di atas hubungan antara manusia dan tanah di satu sisi dan hubungan manusia dengan manusia lainnya di sisi lain yang menimbulkan upays mereka untuk memecahkan kesulitan-kesulitan lingkungan serta mendapatkan kesenangan dan kecukupan dengan membangun industry, menyusun hokum, dan menertibkan transaksi.
  6. Empat fase yang berkembang dalam kebudayaan, yaitu fase primitive atau nomaden, fase urbanisasi, fase kemewahan, dan fase kemunduran yang mengantarkan kehancuran.
  7. Kehidupan fase primitive adalah bentuk kehidupan manusia terhadulu yang penah ada.
  8. Fase urbanisasi, pembangunan yang mereka lakukan tetap berlangsung sehingga perkembangan kebudayaan semakin maju, khususnya di kota-kota.
  9. Fase kemewahan, akibatnya friksi dan solidaritas mereka menjadi melemah.
  10. Fase kemunduran, ditandai dengan ketidakmampuan dalam mempertahankan diri.
  11. Kelompok yang terkalahkan akan selalu mengekor kepada kelompok-kelompok yang menang.
  12. Teori Daur Kultural Spiral Giambattista Vico

Secara makro, pokok-pokok Vico yang tertuang dalam teori daur spiralnya dalam The New Science (Downs, 1961: 113; Al-Sharqawi, 1986: 147-148) sebagai berikut.

  1. Perjalanan sejarah bukanlan seperti roda yang berputar mengitari dirinya sendiri.
  2. Sejarah berputar dalam gerakan spiral yang mendaki dan selalu memperbarui diri.
  3. Masyarakat manusia bergerak melalui fase-fase perkembangan tertentu.
  4. Ide kemajuan adalah substansial
  5. Teori Tantangan dan Tantanmgan Arnold Toynbee

Pokok-poko pikiran dari teori tantangan dan tanggapan adalah sebagai berikut.

  1. Menurut Toynbee, ada 21 pusat peradaban di dunia
  2. Peradaban muncul sebagai tanggapan atas tantangan
  3. Peradaban lain muncul dari tantangan konflik antar kelompok
  4. Berjenis-jenis tantangan yang berbeda dapat menjadi tantangan yang diperlukan bagi kemunculan suatu peradaban
  5. Terdapat lima kawasan perangsang yang berbeda bagi kemunculan peradaban
  6. Kawasan ganas, mengacu kepada lingkungan fisik yang sukar ditaklukan
  7. Antara tantangan dan tanggapan berbentuk kurve linear
  8. Tugas minoritas kreatif bukanlah semata-mata menciptakan bentuk-bentuk proses social baru, tetapi juga menciptakan cara-cara barisan belakang yang mandek itu bersama-sama dengan mereka untuk mencapai kemajuan (Toynbee, 1961: 215)
  1. Teori Dialetika Kemajuan Jan Romein

Pokok-pokok pikiran eori Dialetika Kemajuan Jan Romein sebagai berikut.

  1. Gerak sejarah umat manusia itu kebalikan dari perkembangan secara berangsur-angsur
  2. Suatu suasana yang puas diri dan adanya kepentingan yang bercokol pada kelompok itu cenderung menentang
  3. Keterbelakangan dalam hal-hal tertentu dapat dijadikan sebagai suatu keunggulan untuk mengejar ketinggalan
  4. Teori Despotisme Timur Wittfogel

Karl Wittfogel, mengemukakan teori-teori sebagai berikut.

  1. Cara produksi Asiatis
  2. Masyarakat-masyarakat hidrolis
  3. Masyarakat-masyarakat feudal memungkinkan suatu perkembangan menuju kapitalisme borjuis
  4. Struktur-struktur politik baru yang dilahirkan di kerajaan-kerajaan Despotis
  5. Doktrin
  6. Teori Perkembangan Sejarah dan Masyarakat Karl Marx

Teori-teori tentang gerak sejarah dan masyarakat, tertuang dalam Die Deutch Ideologi tahun 1845-1846, secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut.

  1. Struktur ;ekonomi masyarakat yang ditopang oleh relasi-relasinya dengan produksinya
  2. Seiring dengan tenaga produktif masyarakat berkembang
  3. Konflik-konflik itu terselasikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan tenaga-tenaga produktif
  4. Relasi-relasi produksi yang elbih baru dan lebih tinggi ini mengakomodasi secara lebih baik
  5. Kapitalisme akan hancur oleh hasratnya sendiri untuk meletakkan masyarakat pada tingkat produktif yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya
  6. Perkembangan kapasitas produktif masyarakat menentukan corak utama evolusi yang dihasilkan
  7. Teori Feminisme Wollstonecraft

Isi pokok pemikiran Wollstonecraft sebagai berikut.

  1. Salah satu ciri yang paling universal sekaligus mencolok adalah subordinasi wanita atas pria.
  2. Hal itu disebabkan oleh kaum wanita itu sendiri yang berprasangka buruk terhadap kapabilitas bakat-bakat dan kapasitas-kapasitas mereka sendiri.
  3. Padahal pria dan wanita sama-sama mampu bernalar dan memperbaiki diri.
  4. Masyarakat dan kaum pria telah membatasi kesempatan-kesempatan yang dimiliki wanita.
  5. Keluhuran- keluhuran jinak dan kesenangan- kesenangan hampa telah mendorong wanita berfokus pada penyanjungan dan penyenangan pria.
  6. Wanita idak boleh memiliki status inferior.
  7. Semakin baik pendidikan mereka, semakin baik wanita menjadi warga negara, istri, dan ibu.

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Seperti yang disinggung sebelumnya,  sejarah itu sangat urgent untuk di kaji, dipelihara dan diluruskan, karena jika sejarah itu jatuh ketangan “penguasa Jahat” maka akibatnya fatal, sang penguasa dapat memegang kekuasaan secara sewenang-wewang tentu saja dengan cara mengendlikan dan mengarahkan sejarah sesuai dengan selera penguasa.

Tapi jika telah mengerti hakikat dari pengertian sejarah, maka niscaya sejarah itu akan berjalan sesuai dengan hakikat dari sejarah itu sendiri.

Kesimpulan pengertian sejarah kita dapat definiskan sebagai berikut, Sejarah adalah ilmu yang khusus mempelajari kejadian masa yang telah terjadi yang dilakukan oleh aktifitas manusia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau kejadian yang sebenarnya.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : “Smaatmadja Nursid.2007”

Sumber : “Konsep Dasar IPS.Jakarta: Universitas Terbuka”

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah

Sumber : Supardan Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Kota Bumi       Aksara

KD IPS – Konsep Dasar Antropologi Power Point

saya akan posting materi Konsep Dasar IPS
Tentang Konsep Dasar Antropologi power point
ini dia penampakanya :

antro

Yang mau download file ppt nya silahkan klik link di bawah ini :

http://www.slideserve.com/Aprileo1923/konsep-dasar-ips-power-point

Terimakasih 😀

Makalah Konsep Dasar Antropologi

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk yang memiliki peradaban. Hal ini dapat dibuktikan sejak zaman manusia purba samai zaman manusia modern. Keunikan dalam hal peradaban ini tidak dimiliki oleh makhluk-makhluk lainnya, sehingga para ilmuan tertarik untuk memelajari tentang manusia. Dan ilmu yang mempelajari tentang manusia disebut antropologi. Ada beberapa ilmu terapan yang berhubungan dengan antropologi, antara lain sosiologi, politik, sejarah, ekonomi, dan lain-lain.[1][1]

Permasalahanya yang ada dalam antropologi antara lain; 1) Apa yang dimaksud dengan ilmu antropologi, karakteristik dan ruang lingkup? 2) tujuan dan kegunaan apa saja yang ada dalam antropologi? 3) Bagaimana sejarah perkembangan  antropologi? 4) hubungan antropologi dengan ilmu sosial lainnya apa saja? 5) apa konsep-konsep dasar antropologi? 6) teori-teori apa saja yang ada dalam ilmu antropologi?

Penulisan makalah ini bertujuan; 1) Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan juga sebagai latihan bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses perkuliahan Mata Kuliah IPS, dan 2) Untuk mengetahui berbagai macam permasalahan seputar Antropologi.

Tentunya dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya, oleh karena itu kelak dalam presentasi kelompok kami, kritik dan saran sangat kami harapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Karakteristik dan ruang lingkup

Antropologi adalah suatu studi tentang manusia dengan kerjanya, itu menurut E.A.hoebel. sedangkan menurut Koentjaraningrat mengemukakan bahwa Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Dengan demikian sebutan antropologi  disini berarti antropologi budaya yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku sosial dan atau kebudayaan.

Secara khusus , ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu yang mempelajari:

  1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis;
  2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;
  3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia;
  4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh dunia;
  5. Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.

Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:

1. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia  menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis(spesies).

2. Antropologi budaya
Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat.  Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu : arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik sosial , bentuk-bentuk ekspresif,   dan penggunaan bahasa di mana makna diciptakan dan diuj sebelum digunakan masyarakat manusia.

Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang  tersusun:

  1. Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan politik .
  2. Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
  3. Menyankut bahasa dalam antropologi budaya,.
  4. Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi

Seperti  yang telah dikemukakan di atas cabang antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi, antropolgi linguistik, dan etnologi.

1. Arkeologi
adalah cabang antropologi kebudayaan  yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan –peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.

2. Antropologi linguistik
Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicum.karena itulah manusia dapat berbicara , berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.

3. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi , lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang , telaahannya pun  terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung , dialami , serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi , bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.

Secara keseluruhan , yang temasuk bidang-bidang khusus secara sistematis dalam antropologi  lainnya , selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi ekonomi, antropologi medis, antropologi psikologi  dan antropologi sosial.

  1. Antropologi  Ekonomi
    Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material. Dengan demikan ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut  mencakup riset tentang teknologi .
  2. Antopologi medis
    Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang paling populer di Amerika serikat , bahkan tumbuh pesat diman-mana. Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak memengaruhi evolusi manusia , terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan paleopatologi
  3. Antropologi psikologi
    Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji  tentang hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi dalam pemikiran , nilai, dan kebiasaaan sosial.
  4. Antropolohi sosial
    Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F d amerika serikat pada awal abad ke-20 . dalam kajiannya ,antropologi sosial mendiskripsikan  proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai tingakt peradaban.

Karakteristik :

ü  Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya.

ü  Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

B.     Tujuan dan kegunaan antropologi

Tujuan :

  1. Tujuan Akademis :  antropologi ingin mencapai pengertian tentang makhluk manusia, pada umumnya dengan mempelajari anekawarna bentuk fisik, masyarakat, serta budaya.
  2. Tujuan Praktis :  antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneka warna masyarakat, suku bangsa guna membangun masyarakat itu sendiri.

Kegunaan:

Sebagai ilmu tentang umat manusia , antropolgi melalui pendekatan dan metode ilniah berusaha menyusun sejumlah generalisasi yang bermakna tentang manusia dan perilakunya. Kedua bidang besar dari antropologi  adalah antropologi fisik dan budaya. Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organisme biologis yang tekananya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari variasi-variasi biologis manusia. Sedangkan antropogi budaya mempelajari manusia berdasrkan kebudayaanya, dimana kebudayaan dapat merupakan peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku  dalam masyarakat.

C.    Sejarah

  1. Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)
    Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.
    Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar di Eropa. Kemudian, pada permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropa terhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa dari sudut pandang ilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha untuk mengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi.
  2. Fase Kedua (tahun 1800-an)
    Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangan-karangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya. Pada fase ini, Antopologi bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk memperoleh pemahaman tentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
  3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
    Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.
  4. Fase keempat ( setelah tahun 1930’an)
    Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung. Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dijajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan. Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhasil mereka. Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsa Eropa yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.

Proses-proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagi ditujukan kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepada suku bangsa di daerah pedalaman Eropa seperti suku bangsa Soami, Flam dan Lapp.

D.    Hubungan dengan ilmu sosial lainnya

  1. Hubungan sosiologi dengan ilmu sosiolog

    Ilmu tersebut bercirikan positivistik yag objek kajiannya adalah masyarakat  dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok –kelompoknya. Kelompok tersebut mencakup keluarga , etnis , suku, bangsa, komunitas pemeriintahan , berbagai organisasi sosial lainnya, agama, politik, budaya,bisnis, dan organisasi lainnya. Sosiologi pun mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya , serta menganalisis pemgaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya. Dengan demikian objek kajian sosiologi adalah masyarakat manusia terut ama dari suduut hubungan antarmanusia dan proses-prises yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat. Demikian juga antropologi yang berarti ilmu tentang manusia.  Dalam antropologi budaya mempelajari  gambaran perilaku manusia dan konteks sosial budayanya. Jika saja sosiologi orientasinya memustkan perhatian secara khusus kepada orang yang  hidup di dalam masyarakat modern sehingga teori-teori mereka tentang perilaku manusia cenderunng terikat pada kebudayaan tertentu

  2. Hubungan antropologi dengan psikologi

    Hal itu tampak karena dalam psikologi pada hakikatnya mempelajari perilaku manusia  dan proses-proses mentalnya. Dengan demikian , psikologi membahas  faktor-faktor penyebab perilaku manusia  secara internal . sedangkan dalam antropolgi , khususnya antropologi budaya  lebih bersifat faktor eksternal. Dengan demikian keduanya memerlukan interaksi yang intens untuk memhami pola-pola budaya masyarakat tertentu secara bijak.

  3. Hubungan antropologi dengan ilmu sejarah

    Lebih menyerupai hubungan antara imu arkeologi dengan antropologi . antropologi memberi bahan prehistory sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia. Selain itu , banyak persoalan dalam histografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan dengan metode-metode antropologi. Demikian juga sebaliknya , bagi para ahli antropologi  jelas memerlukan sejarah , terutama sekali sejarah dari suku-suku bangsa dalam daerah yang didataginya. Sebab sejara h  itu diperlukan, terutama untuk  memecahkan  masalah-masalah yang terjadi karena masyarakat yang diselidikinya mengalami pengaruh dari suatu kebudayaan dari luar.

  4. Hubungan anntropologi dengan ilmu geografi

    Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa geografi atau ilmu bumi itu mencoba mencapai pengertian tentang keruangan (alam dunia) ini dengan memberi gambaran tentang bumi serta karakteristik dari segala macam bentuk hidup di bumi yang menduduki muka bumi . diantara berbagai macam bentuk hidup di bumi yang berupa flora dan fauna itu, terdapat sifatnya yang beraneka ragam di muka bumi ini . disinilah antropologi berusaha menyelami keanekaragaman manusia jika di liihat dari ras, etnis, maupaun budayanya. Begitu pun sebaliknya , seorang sarjana antropologi sangat memerlukan ilmu geografi , karena tidak sedikit masalah –masalah manusia , baik fisik maupun kebudayannya tidak lepas dari pengaruh lingkungan alamnya.

  5. Hubungan antropologi dengan ilmu ekonomi

    Kekuatan, proses, dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam aktivitas kehidupan ekonominya sangat dipenngaruhi sistem kemasyarakatan , cara berfikir, pandangan, dan sikap hidup dari warga masyarakat pedesaan tersebut. demikian seoarng ahli ekonomi yang akan membangun ekonomi di negara-negara seperti itu , tentu akan memerlukan bahan komparatif mengenai , misalnya sikap terhadap kerja , sikap terhadap kekayaan , sistem gotong royong dan sebagainya yang menyangkut bahan komparatif tentang berbagai unsur dari sistem kemasyarakatan di negara-negara tersebut . untuk pengumpulan keterangan komparatif  tersebut , ilmu antropologi memiliki manfaat yang tinggi bagi seorang ekonom.

  6. Hubungan antropologi dengan ilmu polotik

    Hal itu dapat di lihat bahwa ilmu politik telah memperluas kajiannya pada hubungan antara kekuatan-kekuatan serta proses politik dalam segala macam negara dengan berbagai macam sistem pemerintahan , sampai masalah yang menyangkut  latar belakang sosial budaya dari kekuatan politik  tersebut.

E.     Konsep-konsep dasar antropologi

Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya , penggunaan konsep dalam antropologi  adalah penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Benar  menurut Keesing yang mengemukakan tidak ada dua ahli antropolgi yang mempuyai pendapat  sama persis  atau menggunakan simbol-simbol atau konsep-konsep yang sama.  Terdapat tujuh kelompok pengertian kebudayaan yaitu:

  1. Kelompok kebudayaan sebagai  keseluruhan kompleks kehidupan manusia
  2. Kelompok kebudayaan sebagai warisan sosial atau tradisi
  3. Kelompok kebudayaan sebagai  cara dan aturan termasuk cita-cita , nilai-nilai dan kelakuan
  4. Kelompok kebudayaan sebagai  keterkaitan dalam proses-proses psikologis
  5.  Kelompok kebudayaan sebagai  struktur atau pola-pola organisasi kebudayaan
  6. Kelompok kebudayaan sebagai hasil perbuatan atau kecerdasan manusia
  7. Kelompok kebudayaan sebagai  sistem simbol

Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi , diantaranya:

  1. Kebudayaan
    Istilah culture(kebudayaan) berasal dari bahasa latin , yakni cultura dari kata dasar colere yang berarti berkembang tumbuh. Namun, secara umum pengertian kebudayaan mngacu kepada kumpulan pengetahuan yanng secara sosial diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Makna itu kontras dengan pengertian kebudayaan yang sehari-hari yang hanya merujuk kepada bagian-bagian tertentu warisan sosial , yakni tradisi sopan santun dan kesenian.
  2. Evolusi
    Secara sederhana  konsep evolusi mengacu ada sebuah transformasi yang berlangsung secara bertahap . walaupun istilah tersebut merupakan istilah umum yang dapat dipakai dalam berbagai bidang studi. Istilah evolusi yang merupakan gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan berkembang dari suatu bentuk lain melalui mata rantai transformasi dan modifikasi yang tidsk pernah putus, pada umumnya diterima sebagai awal landasan berfikir meeka .
  3. Daerah budaya (culture area)
    Suatu daerah budaya (culture area) adalah suatu daerah geografis yang memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan kompleksitas  lain yang dmilikinya. Menurut definisi di atas,  suatu daerah kebudayaan pada mulanya berkaitan dengan pertumbuhan kebudayaan yang menyebabkan timbulnya unsur-unsur baru yang mendesak unsur-unsur lama kearah pinggir , sekeliling daerah pusat  pertumbuhan tersebut .
  4. Enkulturasi
    Konsep enkulturasi mengacu pada suatu proses  pembelajaran kebudayaan . dengan demikian pada hakikatnya setiap orang sejak kecil sampai tua , melakukan proses enkulturasi, mengingat manusia sebagai makhluk  yang dianugerahi kemampuan uuntuk berfikir  dan bernalar sangat memungkinkan untuk setiap waktu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
  5. Difusi
    Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan secara meluas sehingga melewati batas tempat dimana kebudayaan ini timbul . dalam proses difusi ini erat kaitannya dengan konsep inovasi(pembaharuan).

Menurut  Everett M.Rogers  proses difusi sangat erat hubungannya  dengan empat elemen  yaitu

  1. Sifat inovasi
  2. Komunikasi dengan saluran tertentu
  3. Tentang waktu
  4. Tentang sistem sosial warga masyarakat
  1. Akulturasi
    Akulturasi adalah proses  pertukaran ataupun saling memengaruhi dari suatu kebudayaan asing yang berbeda sifatnya sehingga unsur-unsur  kebudayaan asing tersebut lambat laun diakomodasikan dan diintegrasikan kedalam kebudayaan itu sendiri tanpa kehilangan kepribadiannya sendiri.
  2. Etnosentrisme
    Tiap-yiap kelompok cenderung untuk berpikir bahwa kebudayaan dirinya itu adalah superior(lebih baik dan lebih segalanya) daripada semua budaya yang lain , inilah yang disebut  dengan etnosentrisme.
  3. Tradisi
    Tradisi adalah suatu pola perilaku atau kepercyaan yang telah menjadi  bagian dari suatu budaya yang telah lama dikenal  sehingga menjadi adat istiadat dan kepercyaan yang secara turun-temurun.
  4. Ras dan etnik
    Suatu ras adalah sekelompok orang yang memiliki sejumlah ciri biologi(fisik) tertentu atau suatu populasi yang memiliki suatu kesamaan dalam sejumlah  unsur biologis atau fisik khs yang disebabkan oleh faktor hereditsatau keturunan.

sosial bagian dari ras yang memiliki ciri-ciri budaya yang sifatnya unik.

  1. Stereotip
    Stereotip adalah istilah yang berasal dari bahasa yunani yaitu stereos yang berarti solid dan tupos yang berarti citra atau kesan . suatu stereotip mulanya adalah suatu rencana cetakan yang begitu terbentuk sulit diubah.lippman mengemukakan bahwa stereotip merupakan fungsi penting dari penyederhanaan kognitif yang berguna untuk mengelola realitas ekonomi, di mana tanpa penyederhanaan maka realitas tersebut menjadi sangat kompleks.
  2. Kekerabatan(kinship)
    Istilah kekerabatan atau kinship menurut antropolog Robin Fox dalam karyanya kinship and marriage  merupakan konsep inti antropologi . konsep kekerabatan tersebut merujuk kepada tipologi klasifikasi karabat(kin) menurut penduduk tertentu berdasarkan aturan-aturan keturunan(descent) dan aturan-aturan perkawinan
  3. Magis
    Konsep magis menurut seorang pendiri antropologi di Inggris E.B.Tylor dalam primitif culture merupakan salah satu khayalan paling merusak yang pernah menggerogoti umat manusia . kemudian dari antropolog J.G.Frazer , mengemukakan bahwa magis merupakan penerapam yang salah pada dunia materiil dari hukum pikiran dengan maksud untuk mendukung sistem palsu dari hukum alam.
  4. Tabu
    Istilah tabu berasal dari bahasa polinesia yang berarti terlarang. Secar spesifik apa yang dikatakan terlarang adalah persentuhan antara hal-hal duniawi dan hal yanng keramat , termasuk yang suci (msanya persentuhan dengan ketua suku) dan  yang cemar(mayat).
  5. Perkawinan
    Secara umum konsep peerkawinan tersebut mengacu kepada proses formal pemaduan hubungan dua individu yang berbeda jenis yang dilakukan secara serimonial-simbolis dan makin dikarakterisasi oleh adanya kesederajatan , kerukunan, dan kebersamaan  dalam memulai hidup baru dalam hidup berpasangan.

F.     Teori-teori

  1. Teori orientasi nilai budaya dari kluckhohn
    Teori ini dirintis oleh sepasang  suami istri antropolog clyde kluckhohn dan florence kluckhohn yang diuraikan dalam serangkaian karangannya . menurut teori di atas hal-hal yang paling tinggi nilainya dalam tiap kebudayaan hidup manusia minimal ada lima hal , yaitu (a)human nature atau  makna hidup manusia; (b) man nature atau makna dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya; (c) time yaitu  persepsi  manusia mengenai waktu; (d) activity  masalah makna dari pekerjaan . karya dan amal dari perbuatan manusia ;(e) relational hubungan manusia dengan sesama manusia.  Lima masalah inilah yang disebut value orientations atau orientasi nilai budaya.
  2. Teeori evolusi sosiokultural paralel-konvergen-divergen sahlins  dan harris
    Istilah evolusi gagasan bahwa bentuk-bentuk kehidupan yang berkembang dari satu bentuk ke bentuk  lain melalui maa rantai transformasi dan modifikasi yang tidak pernah putus diperkenalkan oleh charles darwin , walaupun sebenarnya kata-kata itu sudah dikenal sejak zaman yunani kuno  dan sejumlah pemikir sejak masa itu telah membuat  postulat yang kebudayaan secara univesal bersifat evolusioner . istilah evolusi tersebut berasal dari bahasa latin evolutis yang berarti pembukaa gulungan . ini jelas bahwa evolusi menyangkut pembentangan atau perkembangan.
  3. Teori evolusi kebudayaan Lewis H. Morgan
    Lewis H.Morgan adalah seoang perintis antropolog dari amerika . karya terpentingnya berjudul ancient society yang memuat delapan tahapan tentang evolusi kebudayaan secara univesal. Adapun dari delapan tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
    1. Zaman liar madya
    2. Zaman liar muda
    3. Zaman barbar tua
    4. Zaman barbar madya
    5. Zaman barbar muda
    6. Zaman peradaban purba
    7. Zaman peradaban masa kini
    8. Teori evolusi animisme dan magic dari tayor dan frazer

Secara garis besar inti teorinya  sebagi berikut

  1. Animisme adalah suatu kepercayaan pada kekuatan pribadi yang hidup dibalik semua benda .
  2. Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa.
  3. Manusia memecahkan neneraa persoalan hidupnya selalu dengan akal dan sistem pengetahuan.
  4. Antara agama  magic itu berbeda.
  5. Magic memiliki dua prinsip utama,
  6. Teori evolusi keluarga J.J Bachoven

Inti teori evolusi keluarga Bachoven tersebut bahwa seluruh keluarga di seluruh dunia mengalami perkembangan  melalui empat tahap yaitu

  1. Tahap promiskuitas , manusia hisup serupa binatang berkelompok
  2. Lambat laun manusia sadar akan hubungan dengan antara anak dengan ibu sebagai suatu kelompok  keluarga dalam masyarakat.
  3. Sistem patriarchate, dimana  ayah sebagai kepala keluarga.
  4. Pada tingkat yang terakhir , perkawinan tidak selalu dari luar kelompok (exogami), tetapi dapat juga dari kelompok yang sama.
  5. Teori upacara sesaji smith

W. Robertson Smith adalah penulis buku yang berjudul Lectures on Religion of the Semites yang isi pokok buku itu erat kaitannya dengan teori sesaji. Menurut Koentjaraningrat dikemukakan bahwa pada umumnya terdapat tiga gagasan penting mengenai asas-asas religi dan agama, yaitu sebagai berikut:

a. Gagasan pertama, di samping sistem kenyakinan dan doktrin,sistem upacara pun merupakan suatu perwujudan dari religi atau agama yang memerlukan studi anailisis khusus.

b. Gagasan kedua, upacara religi atau agama tersebut biasanya dilaksanakan oleh banyak warga masyarakat (pemeluk religi atau agama) dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkan solidaritas masyarakat.

c. Pada prinsipnya upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagian dari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudian  memakan sendiri sisa daging dan darahnya. Oleh karena itu dalam upacara sesaji bukan hanya kehikmatan yang dicari, melainkan juga kemeriahan dan kekeramatan.

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Kata-kata kunci dalam pembahasan antropologi, sebagai landasan kunci dalam kehidupan berbudaya serta bermasyarakat adalah konsep-konsep dasar yang telah dijelaskan di atas, yang mana meliputi ciri-ciri dari suatu kebudayaan yang bermakna di dalam pola kehidupan masyarakat manusia seperti tradisi, pengetahuan, lembaga, seni, bahasa, lambang dan lain-lain yang mencerminkan suatu kebudayaan tersebut. Untuk mempelajari dan mengembangkan suatu kebudayaan ada hal yang menonjol pada jenis manusia yaitu, budaya belajar, yang membawa kemajuan yang sangat pesat pada diri manusia. Budaya belajar, menjadi landasan pelaksanaan pendidikan yang membawa kemajuan manusia dengan segala aspek serta unsur kebudayaan bahkan melalui pendidikan ini, segala sesuatu yang melekat pada diri manusia yang menjadi konsep dasar antropologi itu juga mengalami pergeseran. Misal adanya pergeseran tradisi, nilai, norma dan kelembagaan. Yang selanjutnya juga berdampak pada perkembangan dan kemajuan pengetahuan, ilmu dan teknologi, bahkan juga terjadi pengaruh sebaliknya.

B.     Saran

Dengan mengetahui kondisi tiap kelompok masyarakat dalam hal tradisi, kebiasaan dan kemampuan IPTEK, kita akan mampu memahami dan menghargai keadaan masyarakat yang bagaimanapun dan dimana pun. Tidak justru sebaliknya kita semua mencemooh mereka. Melalui IPS, kita wajib membawa peserta didik ke arah yang saling mengerti dan saling menghargai sesama kelompok masyarakat dalam keadaan yang bagaimana pun serta di mana pun. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial sebuah Kajian Pendekatan Struktural. Bumi Aksara.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab1-ilmu_sosial_dasar_sebagai_salah_satu_mata_kuliah_umum.pdf

http://sulfikar.com/ilmu-sosial-dasar-defenisi-kuliah-i.html


Makalah KONSEP DASAR SOSIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang

Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia.

Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).

Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”, – Berger dan Berger.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

1. Sejarah Sosiologi

Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi.
  3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.
  4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.

Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.

 2. Arti Sosiologi.

Istilah sosiologi berasal dari kata “socius”yang berarti kawan dan “logos” yang berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Selain itu terdapat juga pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain:

  • Auguste Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok).
  • Bierens De Haan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat.
  • Pitirim A.Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale balik antara aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial, dan cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
  • Brown & Brown, sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.

Interaksi bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat). Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut beberapa ahli antara lain:

  • Prof.Selo Soemardjan, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat. Contohnya kerumunan penonton sepak bola.

Adapun ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai berikut:

a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama.
b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok
c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu.
d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus.
e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan).
f.  Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.
g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama.
h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.

3. Karakteristik Sosiologi

Adapun karakteristik yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu:

  • Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari peristiwa atau gejala-gejala sosial
  • Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara apa adanya dan bukan bagaimana seharusnya
  • Sosiologi bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau hukum-hukum umum interaksi manusia
  • Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau terpisah-pisah
  • Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada setiap interaksi umum
  • Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.

4. Ruang Lingkup Sosiologi

Berbicara mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang membicarakan masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis mengenai ruang lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.

Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut:

a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
c. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo.
d. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial
e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.

2. Hubungan antar-manusia di dalam sekolah

Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di dalam sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari:

a. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah.
b. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam cliqueserta kelompok-kelompok murid lainnya.

3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah

Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam keseluruhan sistem pendidikan.

4. Sekolah dalam masyarakat

Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari:

a. Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah
b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah
c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.

Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:

a. Struktur sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial
b. Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial.
c. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.
d. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan sebagainya.

Jadi kami selaku pemakalah menyimpulkan bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah

· Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat.

· Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.

· Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

5. Kegunaan dan Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi

Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut:

  1. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya)
  2. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.
  3. Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya)
  4. Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
  5. Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala masyarakat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.

6. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya

  1. Sosiologi dan sejarah
    Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan juga ingin menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan sosiologi hanya mengamati peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-pertistiwa yang sama sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa yang berbeda.
  2. Sosiologi dan ekonomi
    Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang berhubungan dengan usaha, produksi dan distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha memecahkan masalah yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk dengan cara menaikkan produksi bahan pangan. Sosiologi berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatlan unsure-unsur dalam masyarakat misalnya petani.
  3. Sosiologi dan politik
    Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau konflik.
  4. Sosiologi dan antropologi
    Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya sudah komplek. Jika kita melihat masyarakat yang sedang berada dalam proses peralihan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi antara unsure-unsur modern maka antropologi lebih memandang pada unsure-unsur yang modern. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya.
  5. Sosiologi dan psikologi sosial
    Ilmu psikologi sosial meneliti prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya dan perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari pengalamam dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.

7. Konsep-konsep Dasar Sosiologi.

            Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga mengalami perkembangan dan perubahan. Pada tahapan selanjutnya, proses sosial dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan. Dan terjadi apa yang dikonsepkan sebagai modernisasi.

Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain:

  • Interaksi sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya.
  • Sosialisasi: proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan.
  • Kelompok sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan.
  • Perlapisan sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
  • Proses sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang.
  • Perubahan sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas.
  • Mobilisasi sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas horisontal.
  • Modernisasi: proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan yang positif.
  • Patologi sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan sebagai pantologi sosial.

 

8. Teori-teori Sosiologi

A. Teori Fungsionalisme Struktural

Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu system yang teratur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, di mana bagian yang satu tidak bisa berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Bila terjadi perubahan pada satu bagian akan menyebabkan ketidak seimbangan dan dapat menyebabkan perubahan pada bagian lainnnya. Sebagai contoh institusi pendidikan atau keluarga. Dalam keluarga ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang melindungi dan memberi nafkah untuk keluarga dan ibu sebagai memelihara kehidupan dalam rumah tangga dan mengasuh anak-anak. Kalau salah satu tidak berfungsi maka akan terjadi kepincangan dalam keluarga tersebut. Demikian juga menurut terori ini kemiskinan dalam masyarakat juga berfungsi, misalnya; # .Orang miskin berfungsi untuk mengerjakan pekerjaan kasar dalam rumah tangga atau pabrik. #. Orang miskin dapat menimbulkan sikap altruis pada orang kaya. #.Orang miskin berfungsi membantu majikan mengurus urusan rumah tangga. #. Kemiskinan dapat menguatkan norma-norma sosial. #.kemiskinan membuka ruang untuk berbuat amal bagi orang lain. Jadi menurut teori fungsionalisme, kemiskinan bukanlah sesuatu yang buruk atau negative, melainkan bermanfaat bagi masyarakat.

B. Teori Konflik

Teori ini merupakan reaksi atas teori fungsionalisme. Teori konflik melihat elemen-elemen dan komponen-komponen dalam masyarakat merupakan suatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak yang satu selalu berusaha menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat berusaha menguasai pihak yang lemah. Dengan demikian konflik menjadi tak terhindarkan.

BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi teraebut bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama. Serta sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya. 

B.  Saran

Dalam hal bersosialisasi sebaiknya mahasiswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa mengasah softskill kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada suatu kondisi sosial masyarakat.

 

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243752-sejarah-sosiologi-pendidikan/#ixzz27ZPfufEI

Sumber: http://putraandestab.blogspot.com/2010/04/hubungan-sosiologi-dengan-ilmu-sosial.html

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2201673-teori-teori-sosiologi/#ixzz27ZS0y8w1

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2243749-beberapa-konsep-tentang-tujuan-sosiologi/#ixzz27ZR5uyes

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2183693-kegunaan-manfaat-ilmu-sosiologi/#ixzz27ZTeX0QD

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2090543-pengertian-sosiologi/#ixzz27ZUBHXqh

KD IPS – Konsep Dasar Sosiologi Power Point

saya akan posting materi Konsep Dasar IPS
Tentang Konsep Dasar Sosiologi power point
ini dia penampakanya :

sos

Yang mau download file ppt nya silahkan klik link di bawah ini :

http://www.slideserve.com/Aprileo1923/kd-ips-konsep-dasar-sosiologi

Terimakasih 😀

Makalah konsep dasar GEOGRAFI

BAB I

PENDAHULUAAN

Latar Belakang

Semakin hari bumi tempat manusia berdiri akan semakin tua, karena itu diperlukan kesadaran dari diri kita untuk dapat menjaga bumi ini dengan baik dan benar. Jika kita tidak mempunyai kesadaran akan hal ini maka bisa dipastikan kalau bumi ini semakin lama akan semakin buruk. Hal-hal buruk itu akan menimpa diri kita dan membuat banyak kerugian. Hal terbaik yang bisa kita lakukan saat ini adalah mencegah hal-hal buruk itu terjadi. Karenanya diperlukan kerjasama dari semua pihak. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak kehancuran bumi ini adalah dengan bagaimana kita harus mengetahui tentang dasar-dasar bumi, berhubungan dalam hal ini maka kita harus mempelajari tentang bumi kita, serta ilmu-ilmu yang terdapat didalamnya, yaitu ilmu geografi.

Permasalahannya yang ada di dalam geografi antara lain :

1) apa yang dimaksud dengan ilmu geografi , karakteristik dan ruang lingkup?
2) Tujuan dan kegunaan apa saja yang ada dalam geografi?
3) Bagaimana sejarah perkembangan geografi?
4) Hubungan geografi dengan ilmu sosial lainnya?
5) Apa konsep-konsep dasar geografi?
6) Teori-teori apa saja yang ada dalam ilmu geografi?

Penulisan makalah ini bertujuan :

1) Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan juga sebagai latihan bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses perkuliahan Mata Kuliah IPS, dan
2) Untuk mengetahui berbagai macam permasalahan seputar geografi. Tentunya dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya, oleh karena itu kami butuh kritik dan saran dari teman-teman, semoga makalah ini bermafaat bagi kita semua.

 

                     PEMBAHASAN

A.Pengertian, Karakteristik dan Ruang lingkup

Pengertian Geografi

Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani). Geo artinya bumi dan graphein artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian). Berdasarkan asal kata tersebut, geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi. Meskipun interaksi antara manusia dan lingkungannya merupakan inti kajian geografi, terdapat berbagai pendapat mengenai hakikat, konsep, dan batasan geografi. Akan tetapi, meskipun terdapat berbagai perbedaan pandangan mengenai Geografi, tetapi semua ahli geografi sepakat adanya elemen-elemen yang sama sebagai berikut :

1. Geografi termasuk ilmu pengetahuan bumi dengan objek permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusiadan lingkungan tempat manusia dapat mengubah dan membangunnya.
2. Geografi memperhatikan persebaran manusia dalamruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya.

Karakteristik Geografi

Adapunkarakteristik mata pelajaran geografi adalah sebagai berikut :

a. Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena alam dan kaitannya
dengan manusia di permukaan bumi.
b. Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu litosfer, hidrosfer, atmosfer,
biosfer dan antroposfer.
c. Pendekatan yang digunakan dalam geografi adalah pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan maupun analisis kompleks wilayah.
d. Tema – tema esensial dalam geografi dipilih dan bersumber serta merupakan
perpaduan dari cabang – cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora,

Ruang lingkup geografi
Secara garis besar, seluruh objek kajian geografi dapat dibedakan atas dua aspek utama, yaitu aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis, astronomis, dan sebagainya, sedangkan aspek social meliputi aspek antropologis, politis, ekonomis dan sebagainya.Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup, permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan sebagai berikut :

  • Lingkungan fisikal atau abiotik adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air dan sinar matahari.
  • Lingkungan biologis atau biotic adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuhan, termasuk didalamnya adalah manusia.
  • Linkungkan sosial adalah segala sesuatu disekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antar manusia.

Tujuan dan kegunaan geografi
Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala permukaan bumi, misalnya :

1.Bidang Pertanian                                                                                                           
Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliput tenaga kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara aspek fisik dengan manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas tetap tinggi

2. Bidang Industri
Merupakan tinjauan terhadap aspek industri pada hubungan antara aspek fisik dan manusia. Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil analisis hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.

Sejarah Perkembangan Geografi
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang terus berkembang sepanjang masa. Perkembangan ilmu pengetahuan ini berawal dari motologi-mitologi  yang berkembang di masyarakat pada kala itu. Setelah itu seiring perkembangan zaman dan tuntutan kebutuhan hidup, manusia mulai melakukan penjelajahan ke berbagai tempat di muka bumi sehingga melahirkan catatan-catatan mengenai daerah yang disinggahi yang dinamakan logografi. Dari situlah ilmu geografi kemudian berkembang dan sampai saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Istilah geografi dikemukakan pertama kali oleh Erasthosthenes (276-195 SM), yang berarti geo = bumi dan graphein = gambaran, jadi geografi adalah gambaran tentang bumi.

Sejarah perkembangan ilmu geografi dibedakan menjadi 5 pandangan:

 1. Geografi Klasik

Geografi sudah dikenal sejak zaman Romawi kuno dan pengetahuan tentang bumi pada masa itu masih dipengaruhi oleh mitologi. Pada awalnya ruang muka bumi banyak digambarkan oleh para pelancong, mereka menjelaskan pengalaman mereka ketika menemukan daerah yang berbeda dengan daerah asalnya.

2.  Geografi Abad Pertengahan

Pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian tentang geografi masih berisikan laporan perjalanan,baik hasil perjalanan darat maupun laut. Pada abad ini motif para pelancong sudah meliputi gold, glory, gospel. Pada masa ini banyak ditemukan wilayah-wilayah baru. Masa ini sering disebut juga dengan  Revolusi Geografi.

3.  Geografi Modern ( abad 18)

Pada masa ini geografi sudah dianggap suatu disiplin ilmu ilmiah dan sudah dipandang dari segi ilmu praktis.

4.  Geografi Akhir abad ke 19 – abad ke 20

Ciri pandangan geografi akhir abad ke 19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, hewan serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam geologi pada penelitiannya dan kajian geografi manusia semakin berkurang.

5. Geografi Mutakhir

Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari ilmu lainnya dan sudah menggunakan metode kuantitatif dan peranti Komputer dalam penyelidikannya.

                                                           

Hubungan Geografi dengan ilmu sosial yang lainya

Geologi  ialah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan kejadian, struktur, komposisi, sejarah dan proses perkembangannya.

Geofisika ialah ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi bagian dalam dengan metode teknik fisika, misalnya mengukur gempa bumi, gravitasi, medan magnet dll.

Meteorologi ialah ilmu yang mempelajari atmosfer, misalnya udara, cuaca, suhu, angin dll.

Astronomi ialah ilmu yang mempelajari benda-benda langit diluar atmosfer bumi, misalnya matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.

Biogeografi ialah studi tentang penyebaran makhluk hidup secara geografis di muka bumi ini.

Geomorfologi ialah studi tentang bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.

Hidrografi ialah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survey serta pemetaan laut, danau, sungai dll.

Oseanografi ialah ilmu yang mempelajari lautan, misalnya sifat-sifat air laut, pasang surut, arus, kedalaman dll

Paleontologi ialah ilmu tentang fosil-fosil setara bentuk-bentuk kehidupan dimasa purba (prasejarah) yang terdapat dibawah lapisan-lapisan bumi.

Antropogeografi ialah cabang geografi yang mempelajari penyebaran bangsa-bangsa dimuka bumi dilihat dari sudut geografis, atau disebut juga etnografi.

Geografi historik ialah cabang geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan perkembangannya.

Geografi regional ialah cabang geografi yang mempelajari suatu kawasan tertentu secara khusus.

Geografi politik ialah cabang geografi yang khusus mengkaji kondisi-jondisi geografis ditinjau dari sudut politik atau kepentingan negara.

Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ialah ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang di langit.

Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi dan budaya penduduk.

Konsep Dasar Geografi

1) Konsep lokasi → Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Misalnya:
a. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal.
b. Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran.

2) Sensus penduduk merupakan suatu konsep geografi social yang jika dilihat dari sejarah aktivitasnya, merupakan salah satu kegiatan statistic tertua dan terluas yang dilakukan oleh pemerintah diseluruh dunia, dahulunya lebih beroientasi untuk taksiran kekuatan militer dan perpajakan.

3) Iklim →keadaan rata-rata dari cuaca disuatu daerah dalam periode tertentu, keadaan variasinya dari tahun ke tahun dan keadaan ekstrimnya.                                               

4) Laut →diartikan sebagai keseluruhan masa air yang saling berhubungan, mengelilingi semua sisi daratan di bumi

5) Lingkungan →di definisikan sebagai segala sesuatu yang ada di luar suatu organism, meliputi lingkungan benda mati (abiotik) dan lingkungan hidup (biotik)

6. Benua →merujuk kepada suatu daratan yang begitu luas sehingga bagian tengah daratan yang luas tersebut tidak mendapatkan pengaruh angin laut sama sekali.

7. Urbanisasi →perpindahan dari wilayah pedesaan ke pekotaan

8. Peta → Pola permukaan bumi yang dilukiskan pada bidang datar

9. Kota →merujuk kepada fenomena yang sangat berfariasi sesuai dengan perbedaan sejarah dan wilayah

10. Moralitas →merujuk kepada rangkuman tingakat kematian kotor rata-rata penduduk, yaitu jumlah kematian per tahun per seribu penduduk.

11. Khatulistiwa (ekuator) →sebuah konsep yang merujuk kepada garis khayal yang melingkari bola bumi dan membelahnya menjadi dua bagian yang sama besar, masing-masing 180 derajat.

12. Demografi →merujuk kepada analisis terhadap berbagai fariabel kependudukan

13. Tanah →merujuk kepada suatu wilayah permukaan bumi dengan cirri khas mencakup segala sifat yang sepatutnya stabil atau diperkirakan selalu terulangkembali dari lingkungan hidup yang lurus, diatas atau dibawah wilayah tersebut.

14. Transmigrasi → suatu system pembangunan terpadu, upaya untuk mencapai keseimbangan penyebaran penduduk, juga dimaksudkan untuk menciptakan perluasan kesempatan kerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan pendapatan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang ada penduduknya.

15. Wilayah →merujuk kepada suatu area dipermukaan bumi yang relatif homogen dan berbeda dengan sekelilingnya berdasarkan beberapa criteria tertentu

 

Teori-teori Geografi

1. Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus

a. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecendrungan pertambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada persediaan makanan.
b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga pelipat gandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun, sedangkan peningkatan sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat, yakni menurut deret hitung atau deret tambah.           c. melalui tindakan pantang seksual atau pantangan kawin, perang, bahaya,kelaparan, dan bencana alam, jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia. Namun, cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masyarakat samapai di atas batas minimum.

2. Teori Pengaruh Iklim Terhadap Peradaban Ellsworth Hunting

Pokok-pokok pikiran Hunting sebagai berikut:

a. Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Dayapada zaman kuno, sekarang kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan, pada awal abad ke-20 diperkirakan terjadinya kemerosotan peradaban yang disebabkan.                                   
b. Mengeringnya wilayah itu saat ini, kelihatannya tidak sesuai posisinya dahulusebagai pusat kerajaan. Menurutnya, iklim yang dahulu jauh lebih lembap dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif                                   c. Proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum. Sesuai dengan hal itu, ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik , dengan periode-periodedari udara kering dan basah.
d. Begitu pun cerita pengembaraan bangsa Ibrahim (Yahudi) dalam kitab suciber hubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masakebasahan.
e. Proses pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari timur ke barat.

3. Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thunen

Johann Heinrich von Thunen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan. Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seliruh Negara, sedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.

1. Lahan pertama berada di pusat kota (pasar), akan di pakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak.memakan tempat, dan berat dalam kaitannya dengan transportasi.
2. Lahan kedua merupakan daerah hutan. Hal itu dapat dipahami, mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.
3. Lahan ketiga digunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum ataupadi-padi.
4. Lahan keempat berupa daerah penggembalaan ternak.
5. Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerah ilalang, dan daerah tandus.
6. Lahan keenam merupakan daerah perburuan.
7. Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi, diperlukan sungai yangmembelah kota. Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 tranfortasi daratsehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai.
8. Perlu dibuat kombinasi transportasi darat dan sungai sehingga akan samabiaya tranpor darat bagi daerah yang tidak dapat menikmati adanya sungai.

4. Teori Daya Sentrifugal dan Senttripetal Charles O. Colby

Adapun isi pokok teori yang menyebabkan pada mayarakat kota terjadi dayadan sentrifugal sebagai berikut:

a) Terdapat gangguan yang sering berulang, seperti kemacetan lalu lintas serta polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal di tempat itu.
b) Dalam pengembangan industry modern dan bessar-besaran, memerlukan lahan relarif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lalu lintas.Hal itu hanya dapat dilakukan di pinggiran kota sebab kondisi kota-kota tuasangat padat.
c) Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah dari pada di kota.                                                                       d) Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi, tidak mungkin lagi dapat dibangun baru, kecuali dengan biaya yang sangat tinggi.
e) Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit, sulit untuk dikembangakan labih lanjut, kecuali dengan biaya yang tinggi. Berbeda dengan pinggir atau luar kota, serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman, segar, dan murah.
f) Hidup di kota terasa sesak, penat, dan berjubel. Sedangkan di pinggir atau diluar kota lebih terasa asri, segar, sunyi, dan nyaman.Namun sebaliknya, banyak juga penduduk di luar atau di pinggir kota yang justtru senang tinggal di kota.                                                           

5. Teori Kota Konsentris Burgess

Inti teori kota konsentris tersebut sebagai berikuta. Pada hakikatnya, kota meluas secara seimbang dan merata dari suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasannya. Dengan demikian, pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yang konsentris letaknya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar). Di pusat kota terdapat Zona Pertama sebagai Central Bisnis Dictrict(disingkat CBD) jika di Chicago di sebut loop. Fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian, dan kemasyarakatan. Zona kedua sebagai terdapat Zona Peralihan (transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian, disertai oleh rumah-rumah pribadi yangkuno, bahkan jika Chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil. Zona ketiga, sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan kaum imigran. Zona Keempat,penghuninya kelas menengah, cukup rapi, memiliki jarak sanitasi yanglebih memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik. Zona kelima merupakan Commuters Zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja. Kondisi alamnya masih asri, luas, dan mewah sertaberfungsi sebagai kota kecil untuk beristirahat dan tidur atau disebut dormitory towns, disebut demikian karena perumahan untuk orang-orangkaya.

6. Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Sedenter Jean Bunhes

Adapun isi pokok teori Jean Bunhes sebagai berikut.

a. Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kejam,tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif.
b.Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral (pastoralart) untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.
c. Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui tentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air yang jauh, mereka meperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruangdan menguasai para tetangga mereka.
d. Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah, muncul dari stepa-stepa Jengis Khan, Timur Lang, dan KhubilaiKan.
e. Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasaanyadiperoleh dari stepa, dari keterampilan yang dianugerahkan kepadapa storal, dan dari subordinasi geografis pada lingkungannya.
f. Kelompok pengembala ini bukan masa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia Selatan Timur yang memimpin dunia.

PENUTUP

Saran

Dengan mempelajari tentang konsep-konsep dasar ilmu geografi, maka diharapkan kita sebagai manusia yang juga sekaligus merupakan objek material dari ilmu geografi sudah seharusnya untuk lebih menjaga dan melestarikan lingkungan kita. Tidak hanya lingkungan biosfer akan tetapi juga lingkungan atmosfer, hidrosfer, maupun antroposfer. Setidaknya mulai dari hal yang kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi polusi udara, mengurangi penggunaan alat-alat kosmetika, dll. Karena kalau bukan manusia itu sendiri yang menjaga dan melestarikan lingkungan, siapa lagi yang bisa diharapkan. Bumi dan segala isinya telah diciptakan sedemikian rupa, tinggal bagaimana manusia itu sendiri yang berusaha sebaik-baiknya untuk manjaga dan melestarikannya.

 

DaftarPustaka

Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial, Bumi Aksara

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2125946-karakteristik-mata-pelajaran-geografi/#ixzz294saTm8Z

http://www.sentra-edukasi.com/macam-konsep-konsep-geografi.html

http://.learnsgeography.forumotion.net/t9-konsep-konsep-geografi

KD IPS – Konsep Dasar Geografi Power Point

saya akan posting materi Konsep Dasar IPS
Tentang Konsep Dasar Geografi power point
ini dia penampakanya :
geo

Yang mau download file ppt nya silahkan klik link di bawah ini :

http://www.slideserve.com/Aprileo1923/kd-ips-konsep-dasar-geografi-power-point

Terimakasih 😀